Sebelum melaksanakan penanganan arsip dinamis, ada baiknya
kita mereview kembali pengertian dan jenis arsip dinamis. Arsip Dinamis adalah jenis
arsip yang masih dibutuhkan untuk melaksanakan tugas sehari-hari di suatu
instansi (pemerintah/swasta).
Arsip dinamis tercipta dalam kegiatan suatu instansi yang
berguna bagi keberlangsungan kegiatan di intansi tersebut. Arsip dinamis
dibedakan lagi menjadi dua yakni arsip dinamis aktif dan arsip dinamis
in-aktif.
- Arsip Dinamis Aktif, merupakan arsip yang masih sering digunakan bagi kegiatan suatu instansi. Arsip tersebut berguna baik di tiap bagian dari instansi tersebut. Letak arsip dinamis aktif berada pada unit masing-masing instansi karena masih sering dibutuhkan. Arsip dinamis aktif dapat berubah fungsinya menjadi dinamis in aktif karena kegunaan arsip tersebut sudah menurun atau jarang digunakan.
- Arsip Dinamis in-aktif, merupakan arsip yang tidak digunakan lagi atau frekuensi penggunaanya di instansi sudah jarang dan fungsinya sebagai referensi saja. Pada tahap ini arsip in-aktif tidak lagi berada di pengolah namun sudah berada di unit kearsipan.
Setelah mengetahui pengertian
kedua jenis arsip dinamis tersebut, kita beranjak pada tata cara penanganannya.
Secara umum penanganan arsip dinamis tersebut akan dibagi menjadi tiga bagian
yakni penataan arsip dinamis aktif, penataan arsip dinamis in-aktif, dan
penataan arsip yang kacau.
1. Penataan Arsip Dinamis Aktif
Penataan arsip dinamis aktif dilakukan pada unit bagian di
suatu instansi, secara garis besar penataan arsip dinamis aktif dilakukan
dengan urutan sebagai berikut.
a. Pengurusan dan
Penanganan Surat
Secara umum penanganan surat terdiri atas dua kegiatan utama
yaitu penanganan surat masuk dan penanganan suat keluar, kedua materi ini sudah
kita bahas pada waktu yang lalu sehingga untuk memudahkan dan meringkas materi
ini, silahkan klik pada tautannya saja.
- Penangan Surat masuk sistem buku agenda
- Penanganan surat masuk sistem kartu kendali
- Penanganan surat keluar sistem buku agenda
- Penanganan surat keluar sistem kartu kendali
b. Penyimpanan dan Penataan Arsip
Penyimpanan dan penataan arsip dapat dilakukan dengan
berbagai filling system yang berbeda sistem penyimpanan tersebut antara lain
sebagai berikut, untuk mempermudah silahkan menuju tautan yang sudah disediakan
dibawah ini:
- Penyimpanan Arsip Sistem Abjad
- Penyimpanan Arsip Sistem Subjek/Masalah
- Penyimpanan Arsip Sistem Nomor
- Penyimpanan Arsip Sistem Wilayah
- Penyimpanan Arsip Sistem Kronologis/Tanggal
c. Penemuan Kembali dan Peminjaman Arsip
Proses penemuan kembali dan peminjaman arsip merupakan tahap
terakhir dari pengurusan arsip dinamis aktif di unit perusahaan. Penemuan
kembali dan peminjaman arsip dibedakan berdasarkan sistem penyimpanan arsip
sebelumnya.
2. Penataan Arsip Dinamis In-Aktif
Penataan arsip dinamis in aktif dilakukan berdasarkan urutan
sebagai berikut:
a. Penataan
Berdasarkan Prioritas Pengelolaan
Secara umum penataan arsip berdasarkan prioritas pengelolaan
ditentukan berdasarkan kurun waktu terciptanya arsip in-aktif itu sendiri. Pada
umumnya prioritas pengelolaan didasarkan pada usia arsip tertua yang
didahulukan. Namun tidak menutup kemungkinan arsip yang lebih muda usianya
menjadi prioritas jika arsip tersebut memiliki sifat lebih penting atau arsip
tersebut dalam keadaan kacau.
b. Tahap-tahap
Pelaksanaan
Kegiatan pada tahap pelaksanaan memerlukan pembahasan lebih
lanjut, namun secara garis besar tahap-tahap pelaksanaan ini meliputi kegiatan
dibawah ini.
- Pendataan arsip (surveya arsip)
- Persiapan dan Pemilahan arsip in-Aktif
- Mendaftarkan arsip pada lembar kartu
- Membuat daftar pertelaan arsip
- Penyampulan
- Menentukan/mencantumkan nomor berkas pada sampul
- Membuat daftar inventaris
- Menyimpan arsip/berkas dalam boks
- Menyimpan pada Rak
3. Pengelolaan Arsip dinamis in-Aktif Kacau
Arsip in aktif jika proses penyimpanannya kacau dalam
penanganannya memerlukan teknik tersendiri. Dan penanganannya secara umum
sebagai berikut:
- Arsip dikelompokkan dan diatur kembali dengan menerapkan asal usul, sehingga kesatuan arsip dapat diatur kembali tanpa melepas ikatan dari unit yang menciptakan.
- Arsip dan nonarsip dipilih dan dipisahkan.
- Memusnahkan bahan non arsip dan duplikasi yang berlebihan dan melakukan penataan arsip kembali.
- lalu lanjutkan pada pengelolaan arsip dinamis seperti pada tahap penataan arsip dinamis in-aktif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar